Selasa, 20 Juli 2010

tugas akhir agama kristen - pacaran yang sehat dan bertanggungjawab

< MAKALAH >
Tugas Akhir Agama Kristen
Pacaran Yang Sehat dan Bertanggungjawab

Disusun oleh :
Nama : D. Elizabeth Sitinjak
NRP : 091.0711.079

Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu-ilmu Keperawatan
UPN “VETERAN” JAKARTA
2010
PREFACE …
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan anugerahnya sehingga, sampai pada saat penulisan makalah ini, setiap kesulitan yang dihadapi selalu dapat diselesaikan dengan sebaik – baiknya dan Penulis pun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini adalah ” Pacaran Yang Sehat dan Bertanggungjawab ”
Dalam penulisan makalah ini diakui bahwa proses penulisanya tidak mengandalkan kekuatan secara materil, dorongan semangat, do’a, maupun dalam bentuk lainya. Penulis sadar bahwa tanpa dukungan dan bantuan dari mereka mustahil malakah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya, kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa
2. Mr. Martinus selaku Dosen Mata Kuliah Agama Kristen
3. Orang tua dan adik-adik tercinta
4. Mantan kekasih
5. Teman-teman angkatan 2009
6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam kesempatan ini.
Tak Ada Gading Yang Tak Retak. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan baik materi maupun sistematika penulisan yang mungkin belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan pada penulisan selanjutnya.
Akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin
Bogor, Februari 2010


Penulis

DAFTAR ISI
Cover Makalah…………………………………………………………………1
Preface…………………………………………………………………………..2
Daftar Isi………………………………………………………………………..3
BAB I
Pendahuluan……………………………………………………………………4
BAB II
Materi Pembahasan……………………………………………………………6
BAB III
Penutup………………………………………………………………………..12
Artikel Pembantu (Penunjang)………………………………………………14
Daftar Pustaka………………………………………………………………..19






BAB I
PENDAHULUAN
Pacaran yah..hmm, setiap anak muda pasti memiliki hasrat untuk berpacaran. Melihatnya, berbincang dengannya, serta mengenalnya pastilah sangat menyenangkan. Idola hati merupakan hal yang indah.
Tetapi, orang seringkali salah paham akan makna pacaran tersebut. Inti dari pacaran adalah mencari pasangan hidup yang tidak akan disesali selama ia hidup, serta dapat memuliakan Tuhan dalam pernikahannya. Apabila orang mau berpacaran selain dari inti tersebut ia salah besar.
Langsung saja ke alkitab, 2 korintus 6 : 14 :
“Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan ? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap.”
Pasti kalian sudah tahu maksudnya,, contoh konkrit: Pria Kristen maupun Wanita Kristen haruslah berpasangan dengan orang Kristen pula.
Maksudnya ialah unsur esensial dari 2 sejoli ini adalah pandangan hidup. Seimbang dalam pandangan hidup masing-masing pasangan. Pacaran yang baik adalah apabila pria dan wanita memiliki pandangan hidup yang sama, yaitu hidup yang berpusat pada Tuhan. Sehingga rumusnya :
2 pribadi + 1 visi = seimbang
2 pribadi + 2 visi = berat sebelah
Jika menggunakan rumus ini tentulah pernikahan akan berlangsung bahagia dan kata "perceraian"-pun sulit untuk diucapkan, bahkan tak pernah terpikir.
Apabila kita sudah mengerti dan sudah dapat menghidupi firman ini, maka kita lihat apa saja yang perlu dalam berpacaran.
Orang kolot mengatakan,
 tidak boleh pegang tangan
 tidak boleh berpelukan
 tidak boleh ciuman

Tetapi saya sebagai remaja mengatakan,
 Peganglah tanggannya saat ia sedang lemah agar menjadi kuat
 Peluklah ia saat merasakan kehampaan agar merasakan kehangatan akan perhatian
 Kecuplah keningnya saat ia memerlukan penghargaan
 Ciumlah bibirnya sebagai janji melangsungkan kehidupan pernikahan selamanya bersamanya..











BAB II
Materi Pembahasan
• Standar Kekudusan dalam Berpacaran
Tanya:
Bagaimanakah standar kekudusan dalam berpacaran? Apakah yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan dalam berpacaran yang sesuai dengan standar Allah?
Jawab:
Dalam mencintai (philia-persahabatan) ataupun menyayangi (storge-kekeluargaan) seseorang pasti kita ingin menunjukkannya secara nyata dalam perbuatan, baik itu dengan memberi sesuatu atau menyediakan waktu untuk bersamanya. Tapi dalam hal mencintai secara birahi (eros), tidak bisa tidak kita juga ingin "memiliki" secara fisik. Yang terakhir inilah yang perlu kita waspadai. Kalau kita menghormati kekasih kita, kita perlu menjaga apa yang tidak disukainya dan tidak melanggar batasan yang diberikannya, misalnya sampai dimana ia bisa mentoleransi pernyataan cinta kita.
Masalahnya tidak semua wanita dapat membuat batasan sampai dimana ia bisa mentoleransi. Banyak wanita yang karena takut kehilangan pacarnya, mau saja diperlakukan sebagaimanapun. Ada banyak pula wanita yang memang polos dan tidak tahu menahu akan seks, sehingga bersikap dingin atau tidak bisa berkata tidak. Bagaimanapun keputusan ada di tangan pria.
Di dalam Alkitab, Tuhan memang tidak menetapkan secara jelas mengenai hal ini. Ia hanya memberikan rambu-rambu. Ada banyak ayat Alkitab yang mendukung hal ini, seperti tubuh adalah bait Allah, tidak semua hal berguna, hiduplah kudus, hiduplah dalam damai satu dengan lainnya, jauhilah percabulan, jangan mencobai Tuhan Allahmu (kita pikir Tuhan pasti mengampuni jika kita berbuat dosa), jangan mendustai Roh Kudus, dsb.
Kita tidak dapat mengatakan sampai dimana, yang jelas sebagai orang beriman kita harus selalu waspada akan rambu-rambu Allah. Jika pertanyaannya, apakah boleh mencium pipi pacar, maka kami akan balik bertanya, apakah ada damai saat melakukannya? Apakah itu bukan bentuk percabulan? Apakah berguna? dsb. Jika bukan, silahkan saja. Pilihan dan keputusan kita adalah tanggung jawab kita sendiri.
Ada beberapa saran dari beberapa hamba Tuhan dalam buku mereka. Paul Gunadi mengatakan, "tidak boleh berpelukan berhadapan, berangkulan secara menyamping itu diperbolehkan." Beberapa buku Kristen yang baik melarang melakukan percumbuan yaitu perbuatan saling merangsang meski tidak melakukan senggama. James C. Dobson memberi saran untuk selalu menjauhi tempat tidur jika sedang berdua. Buku "Cinta Kasih Seumur Hidup" (penulis: Dr. James C. Dobson, penerbit: Kalam Hidup, tahun terbit:1999, judul asli: Love For A Lifetime) memberikan 4 tahapan terakhir yang dilarang untuk mereka yang pacaran:
1. Tangan ke tubuh
2. Mulut ke buah dada
3. Menyentuh bagian bawah pinggang
4. Persetubuhan.
Semoga Roh Kudus selalu mengingatkan dan menjaga agar kita tetap di jalan-Nya.











• Tips Berpacaran bagi Orang Kristen


1. Belajarlah untuk mengutamakan Tuhan dalam hidup Anda! Persiapkan diri Anda untuk sebuah pernikahan Kristen! Bacalah Alkitab Anda, berjemaatlah di gereja dimana Anda bertumbuh. Pelajarilah hikmat Tuhan untuk pernikahan, suami-suami dan istri-istri. Alkitab telah memberikan kita satu perintah yang sangat penting untuk bidang ini, yaitu “menjadi pasangan yang seimbang” (2 Korintus 6 :14). Pelajarilah ayat ini dan cobalah untuk dapat mengerti arti sebenarnya!
2. Kenali diri Anda! Ambillah waktu untuk membuat perubahan apapun yang Anda butuhkan untuk dapat menjadi pasangan yang baik bagi seseorang. Anda TIDAK dapat menjadi bahagia dalam pernikahan MANAPUN tanpa bahagia terlebih dahulu dengan diri Anda sendiri!
3. Mengetahui apa yang Anda butuhkan! Anda harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan Anda, dengan demikian Anda dapat mengkomunikasikannya dengan pasangan Anda di masa depan. Ini adalah hal yang tidak dapat Anda kompromikan! Tanyakan juga kepada pasangan Anda apa yang dia butuhkan. Kemudian carilah tahu apakah Anda berdua dapat saling memenuhi kebutuhan satu sama lain. Kami bahkan tidak dapat cukup meyakinkan Anda bahwa hal ini sangatlah penting!
4. Belajarlah untuk peka terhadap tanda-tanda peringatan yang Anda rasakan ketika Anda sedang pacaran dengan seseorang! Menyadari bahwa seseorang yang sedang menjalin hubungan dengan Anda bukanlah “seseorang yang special” adalah separuh dari perjuangan Anda. Anda bisa saja berusaha agar hubungan itu dapat berjalan dengan baik seumur hidup Anda, yang kemudian pada akhirnya, tidak akan pernah berhasil! Semua orang mempunyai kualitas yang baik dan buruk. Hanya karena Anda tidak cocok dengan seseorang, bukan berarti bahwa orang itu tidak akan menjadi pasangan yang baik bagi orang lain! Apabila memang tidak “cocok”, hormati diri Anda dan pasangan Anda dengan mengakhiri hubungan Anda. Anda berdua layak untuk memiliki hidup yang berbahagia.
5. Jangan hidup dalam ketakutan dengan kemungkinan bahwa Anda akan tetep sendiri seumur hidup Anda. Ketakutan akan menumbuhkan kegilaan ketika Anda sedang menjalin hubungan! Kebutuhan Anda menjadi tidak berarti sama sekali bagi diri Anda! Anda bahkan dapat membuat keputusan-keputusan bodoh ketika ketakutan ini mengambil alih diri Anda. Isilah kehidupan Anda dengan hal-hal yang dapat membuat Anda merasa gembira. Serahkan semuanya kepada Tuhan dan TINGGALKAN itu di sana!
6. Minum-minum yang berlebihan (alkoholik, pesta minuman keras di akhir pekan, dll), orang yang bertindak dengan kekerasan dan sejenisnya, adalah orang-orang yang “TIDAK MAMPU” untuk sebuah hubungan dengan komitmen. Orang-orang ini membutuhkan pertolongan dan “penyakit-penyakit” mereka membuat mereka untuk saat itu, tidak mampu membangun suatu hubungan yang sehat. Tentu saja Allah tidak berkenan bahwa ada sesuatu yang kita ‘sembah’ selain Dia. Allah harus selalu menjadi yang pertama. “Hubungan” sejenis ini terbukti hanya akan terus menyakiti Anda berulang-ulang kali. Doronglah mereka selalu, sesering mungkin, untuk mencari pertolongan yang mereka butuhkan, sehingga satu hari nanti mereka akan dapat mengalami hidup yang telah Allah rencanakan bagi mereka. Sumber Kristen untuk pemulihan dalam hal ini di internet, dapat Anda temui di www.christians-in-recovery.com
7. Carilah seorang konselor Kristen dengan reputasi yang baik, bila memungkinkan, untuk membantu Anda dalam membuat keputusan yang benar. Pernikahan adalah KOMITMEN untuk SEUMUR HIDUP. Anda bertanggung jawab terhadap diri Anda sendiri untuk membuat keputusan terbaik yang bisa Anda buat. Menemukan pasangan yang tepat dan membuat komitmen untuk seumur hidup dengan orang tersebut adalah sebuah anugerah yang luar biasa dari Tuhan



• Bagaimana Saya Mengetahuinya?
Pertanyaaan yang ditanyakan oleh semua orang, dan inilah tips yang saya ambil dari berbagai sumber media cetak maupun media elektronik :
1. Apakah Anda merasakan DAMAI..DAMAI..DAMAI..Damai di hati Anda? Apabila sama sekali tidak ada perasaan itu di dalam diri Anda maka Anda tahu bahwa ada sesuatu yang tidak beres! “Tapi mungkin segala sesuatunya akan berubah”, jawab Anda. Apakah Anda sedang membuat alasan-alasan untuk seseorang, bahkan ketika Anda tidak setuju, atau itu memukul pusat dari diri Anda yang sebenarnya? Apabila Anda harus membuat alasan, bahkan hanya satu alasan, maka Anda benar-benar harus mengawasi dengan benar arah yang sedang Anda tuju. Ini adalah masalah besar, sobat!
2. Apakah Anda bertengkar/berbaikan lagi.. bertengkar/berbaikan lagi? Ini bukanlah tanda bahwa kalian berdua dapat berpasangan dengan cukup baik. Tuhan tidak pernah memaksudkan pernikahan sebagai medan peperangan dari keinginan-keinginan kita. Apabila ini terjadi ketika Anda sedang berpacaran, yakinlah bahwa hal ini akan terus berlanjut ketika Anda telah menikah. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan prinsip pernikahan yang kita ketahui. Kembali lagi kepada kebutuhan-kebutuhan. Kebutuhan seseorang sedang diabaikan, kadang-kadang, kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi. Adalah sangat penting untuk dapat mengetahui apakah pasangan Anda di masa depan dapat memenuhi kebutuhan Anda atau tidak dan sebaliknya. Mengetahui perbedaan yang ada di antara Anda akan dapat menghindarkan Anda dari sakit hati di masa yang akan datang.
3. Kami beranggapan bila Anda membaca artikel ini maka Anda adalah seorang Kristen atau berniat untuk menjadi kristen, oleh karena itu, seks.. seharusnya tidak pernah menjadi bagian dalam pacaran!! Apa yang kami maksud adalah sebagai berikut. Apabila salah satu dari pasangan itu merasa ditekan oleh seks, maka itu bukanlah hubungan/pernikahan Kristen yang sedang dijalin. Anda dapat yakin bahwa hubungan ini tidak berdasarkan prinsip-prinsip yang Tuhan kehendaki. Anda harus kembali lagi untuk mengetahui apa yang Anda butuhkan. Apabila Anda menginginkan dan membutuhkan pernikahan Kristen, maka ini akan memberitahukan kepada Anda kemana arah yang sedang Anda tuju! Tidak ada alasan apapun untuk yang satu ini! Tuhan memaksudkan bahwa hubungan seks hanya untuk suami dan istri di dalam sebuah pernikahan kudus!


Sangatlah mudah untuk menemukan “pasangan yang salah”.
Dibutuhkan mengetahui siapa diri Anda sebenarnya, doa yang setia dan kesabaran untuk menemukan yang tepat! Isilah hidup Anda dengan hal-hal yang Anda sukai, bacalah Alkitab maka Anda akan mampu untuk dapat mengikuti kehendak Tuhan di dalam hidup Anda.
Tuhan ingin supaya ANDA memiliki hidup luar biasa seumur hidup Anda dengan pasangan yang istimewa demikian juga kami!












BAB III
PENUTUP
• Kesimpulan dari Makalah Saya
Pacaran yang di kenan TUHAN
Sebagai anak Tuhan, saya sering melihat sesama anak Tuhan, bahkan hamba/pelayan Tuhan , berpacaran dengan model yang tidak ada bedanya dengan orang – orang dunia. Bahkan terkadang mereka sampai ” kebablasan ”, alias MBA. Masih untung jika diakhiri dengan pernikahan, ada malah yang berakhir tanpa penyelesaian apapun. Hal ini tentunya dapat dihindari jika kita berpacaran dengan “sehat”, dalam artian sesuai dengan firman Tuhan. Saya membuat suatu kesimpulan bagaimana cara berpacaran yang “ sehat ”.
1. Hindari kontak fisik dengan pasangan sebisa mungkin (bahkan bergandengan sekalipun), dan lebih banyak bicara dengan pasangan. Karena bila kontak fisik sudah lebih dari pembicaraan, maka anda dan pasangan akan mengangap kontak fisik itu biasa, dan akhirnya dapat ber ujung pada sex pra nikah.
2. Hindari berduaan dengan pasangan ditempat yang kurang pencahayaannya dan/atau sepi (termasuk bioskop, diskotik, dll). Karena akan sangat mudah untuk dapat terbawa untuk berpikir yang tidak-tidak, dan akhirnya melakukan yang tidak berkenan di mata Tuhan.
3. Belajar untuk peka dengan suara Roh Kudus, dan menaatinya. Karena Roh Kudus akan membimbing kita ke jalan yang benar.
4. Mintalah pendapat orang tua tentang pasangan kita. Karena orang tua itu adalah wakil Allah dibumi dan pastinya memiliki pertimbangan, apakah pasangan kita itu dapat menjadikan kita lebih baik atau malah lebih buruk dalam hidup.
5. Mintalah pendapat hamba – hamba Tuhan tentang pasangan kita. Karena mereka dapat menilai keimanan kita, apakah setelah bersama pasangan kita itu, kita menjadi bertambah dalam iman, ataukah malah merosot.
Saya tahu kesimpulan yang saya jabarkan diatas itu terkesan sok suci, dan pasti banyak yang bilang bahwa saya terlalu berlebihan. Tapi itulah yang saya dapat dari pengalaman saya selama ini.
Saya sangat berharap hal ini berguna, karena saya tidak ingin lagi melihat anak – anak Tuhan tanpa terkecuali saya terjatuh dalam dosa, oleh karena hal berpacaran. Pacaran itu baik, bila kita mejalankannya dengan baik dan juga sebaliknya. Saya juga mengharapkan komentarnya karena saya ingin mendapat masukan lagi tentang hal ini.

















• Artikel Pembantu ( Penunjang )

• Cinta Sejati..!
Penuh Kedamaian, Lemah Lembut dan Baik Hati!
Cinta yang sejati menenangkan hati kita dari kekacauan, membuat hati kita merasa lebih santai dan bahagia serta memberikan kehangatan dan kedamaian bagi jiwa kita.
• Rendah Hati
Cinta sejati adalah cinta yang rendah hati. Orang yang rendah hati akan menjadi pasangan yang terbaik. Kerendahan hati diri mereka akan menjadi dasar dari kemampuan mereka untuk mencintai.
• Jujur dan Penuh kebenaran!
Cinta sejati selalu ingin untuk menjadi jujur setiap waktu! Ini adalah satu-satunya cara agar cinta sejati dapat bertahan. Kejujuran akan membangun kepercayaan. Kepercayaan adalah tulang punggung dari sebuah pernikahan yang baik! Tanpa kepercayaan maka Anda tidak dapat membuat diri Anda menjadi diri Anda yang sebenarnya. Apabila kepercayaan gagal, maka semuanya akan berakhir.
• Tidak Mementingkan Diri Sendiri
Cinta sejati adalah seorang “pemberi”. Masing-masing dari pasangan itu menyadari kebutuhan satu sama lain, dan ingin memberi kepada satu sama lain.
Pasangan yang tidak mementingkan diri sendiri tahu bahwa mereka harus mencintai satu sama lain seperti Kristus mengasihi gereja-Nya, dengan sikap seorang hamba.
• Abadi
Cinta sejati mengikatkan diri mereka yang satu kepada yang lain untuk seumur hidup! Inilah apa yang Tuhan maksudkan untuk sebuah pernikahan. Tidak ada satupun alasan yang cukup kuat untuk mengkhianati “cinta” yang Tuhan sedang berikan bagi Anda. Kesetiaan adalah satu-satunya cara untuk menguatkan kepercayaan yang dibutuhkan untuk membangun sebuah pernikahan dari tahun ke tahun!
• Memberikan Pengharapan!
Cinta sejati selalu menginginkan apa yang terbaik bagi orang lain.
Kecemburuan ataupun iri hati tidak pernah masuk ke dalamnya karena cinta sejati hanya peduli untuk melihat yang lain menjadi yang terbaik dari apa yang mereka bisa!

• Sabar
Cinta sejati tidak pernah terburu-buru, selalu mengambil waktu untuk melihat melalui setiap situasi. Cinta sejati menunggu satu sama lain, tidak peduli apapun yang terjadi, untuk apapun, dan … kapanpun.
Cinta Sejati Bukanlah!
Apa yang “DUNIA” ingin Anda percayai tentang apa sebenarnya CINTA itu!
• SEKS!
Cinta sejati tidak didasarkan pada cinta secara seksual. Banyak orang yang mencampuradukan CINTA dengan seks, dan ini adalah kondisi yang sangat menyedihkan. Mereka yang terikat dengan seks pranikah tidak akan mampu untuk membangun “cinta sejati” ketika emosi mereka telah terikat dengan cinta seksual. Seks adalah anugerah dari Tuhan yang disediakan secara khusus hanya untuk pernikahan! Sebaliknya, mereka yang ingin menikah hanya untuk memenuhi kebutuhan seks, mereka akan selalu dikecewakan! Banyak pasangan yang telah menikah dan sudah memiliki anak, menemukan bahwa mereka hanya memiliki waktu yang sangat sedikit untuk keintiman, terutama dalam masa awal-awal pertumbuhan anak mereka. Apabila hubungan Anda didasarkan pada seks sebelum dan/atau sesudah menikah, Anda dapat yakin bahwa masalah-masalah akan bermunculan! Cinta sejati yang dikombinasikan dengan cinta seksual antara dua orang yang telah menikah adalah anugerah yang indah dari Tuhan, penting untuk kesatuan dari hubungan itu, tapi BUKAN tujuan akhir dari “kehidupan pernikahan!” Apabila Anda menyimpan sesuatu dari artikel ini ke dalam hati Anda, maka adalah harapan kami yang paling tulus bahwa Anda mendengar pesan kami. Pernikahan lebih dari sekedar “SEKS”! Membuat hal ini sebagai prioritas Anda atau mendasarkan pernikahan Anda akan SELALU membawa Anda kepada kekecewaan. Jagalah agar seks tetap ada dalam perspektif yang Tuhan inginkan! Bila tidak, maka Anda akan mendapati diri Anda tidak pernah merasa puas.. dan hasilnya sangat merusak! Jangan masuk daerah ini sebelum anda menikah!
• Apa Yang Anda Lihat!
Cinta sejati TIDAK ditemukan dari apa yang terlihat dari luar! Anda pernah mendengar cerita lama… “Anda tidak dapat menilai buku yang bagus dengan melihat sampulnya!“ Menikahi seseorang karena mereka tampan/cantik dan itu sesuai dengan Anda, tidak akan memberikan Anda kebahagiaan! Cinta sejati melihat seseorang dari dalam, dimana terdapat “kecantikan sejati”, jangan membuat kesalahan untuk yang satu ini! Orang-orang yang “kelihatan”
biasa-biasa saja dari luar akan menjadi lebih dari biasa-biasa saat Anda mengetahui siapa sebenarnya diri mereka yang ada di dalamnya. Ada banyak, banyak lajang yang akan menjadi pasangan yang luar biasa, tetapi diremehkan hanya karena mereka tidak dapat menjadi cover dari majalah kesukaan Anda.
Dengan berfokus hanya pada apa yang nampak di luar akan membawa kita kepada kekecewaan! Intinya disini adalah bahwa cinta yang sejati terletak jauh di dalam hati, TIDAK PERNAH di luar! Kita harus mengubah pandangan mata kita jauh ke dalam ketika kita sedang mencari pasangan untuk seumur hidup. Apa yang tidak Anda lihat.. adalah apa yang akan Anda dapatkan!
• Menyelamatkan!
Cinta sejati TIDAK menghancurkan hidup Anda hanya karena seseorang memiliki masalah. Semua orang bertanggungjawab atas hidup, tindakan, dan keputusan-keputusan mereka sendiri. Apabila keputusan seseorang membuat Anda “gila” atau Anda mencoba untuk mengendalikan kelakuan mereka, Anda cenderung untuk menyakiti diri mereka dan juga diri Anda sendiri. Cinta sejati hanya ada pada orang yang dapat mengurus diri mereka sendiri. Apakah Anda meletakkan hidup dan kebahagiaan Anda dalam keadaan yang berbahaya hanya karena kelakuan buruk orang lain? Apabila Anda mempertimbangkan hendak menikah dan saat ini Anda sendiri sedang tidak bahagia, mengendalikan, atau sedang berusaha menyingkirkan kelakuan buruk seseorang, maka Anda akan membawa diri Anda ke dalam dunia yang penuh dengan penderitaan! Ini bukanlah CINTA jika Anda berusaha “menyelamatkan” seseorang dari keputusan mereka sendiri!! Semua orang harus menerima konsekuensi dari tindakan-tindakan mereka sendiri! Anda tidak dapat ‘menyelamatkan’ seseorang dari diri mereka sendiri.
• Mementingkan Diri Sendiri!
Cinta sejati TIDAK mementingkan diri sendiri! Orang yang mementingkan diri sendiri akan menjadi pasangan yang sangat buruk! Cinta sejati hanya dimiliki oleh orang-orang yang tidak mementingkan dirinya sendiri. Mereka tahu bahwa mereka akan menemukan kebahagiaan saat mereka memberi kepada yang lain.
Tidak ada kebahagiaan yang lebih baik di dunia ini daripada kebahagiaan karena memberi. Orang yang mementingkan diri sendiri hanya peduli pada diri mereka sendiri, apa yang mereka miliki dan inginkan. Memenuhi kebutuhan satu sama lain sangatlah penting dalam pernikahan yang sehat. Sangatlah mustahil bagi orang yang egois untuk dapat memberikan apa yang ANDA butuhkan karena kebutuhan mereka selalu lebih pen ing!
• Mementingkan Uang!
Cinta yang sejati TIDAK dapat diukur dengan uang! Tidak ada uang dalam jumlah berapapun yang dapat memberikan cinta sejati kepada Anda. Cinta akan uang adalah “akar dari segala kejahatan!” Uang dapat membuat orang melakukan apa yang biasanya tidak mereka lakukan. Bila Anda berpikir Anda harus menikah demi uang untuk menemukan cinta, untuk memiliki pernikahan yang baik, dan/atau agar semua masalah Anda berakhir, maka Anda sangat salah!
Masalah-masalah hanya akan menjadi jauh lebih mahal dengan uang!
• Harga Diri yang rendah!
Cinta sejati TIDAK ditemukan pada kepercayaan diri yang tidak sehat! Berapa banyak orang di dunia ini yang percaya bahwa cinta akan membuat mereka bahagia? Apabila Anda tidak bahagia sekarang, maka tidak akan ada satu orangpun yang dapat memberikan kebahagiaan bagi Anda! Anda harus menemukan cinta dalam diri Anda sebelum Anda dapat mencintai seseorang sebagaimana seharusnya. Ada dongeng yang sangat menyesatkan dimana dikatakan “temukan saja seorang pria atau wanita” maka Anda akan bahagia. Pernikahan yang bahagia ditemukan pada dua orang yang telah mencintai diri mereka sendiri dan peduli akan siapa diri mereka saat ini. Mereka tidak mencari pasangan untuk “membuktikan” bahwa mereka dapat dicintai. Sebaliknya, ketika Anda menyadari bahwa Anda sangat berharga… maka Anda akan membuat pilihan-pilihan yang lebih baik. Orang-orang yang menyakiti dan yang merasa tidak dicintai seringkali akan berbalik kepada orang yang pertama kali datang kepada mereka untuk mengisi kehampaan yang mereka rasakan. Kebanyakan hal ini tidak menghasilkan pernikahan yang sehat. Apabila Anda mendapati diri Anda dalam situasi yang seperti ini, maka Anda perlu melangkah mundur sejenak dari hubungan Anda dan bekerja ke dalam diri Anda untuk mencari akar dari ketidakbahagiaan Anda. Sampai saat itu… maka Anda tidak akan mampu membuat keputusan terbaik yang layak Anda terima untuk diri Anda sendiri!
• Penyiksaan secara Verbal Atau Fisik!
Cinta yang sejati tidak menyakiti! Tidak diragukan lagi, tindakan pelecehan dalam bentuk apapun yang dilakukan seseorang BUKANLAH CINTA! Cinta adalah kelembutan dari hati manusia! Cinta tidak menghasilkan kesakitan. Rasa sakit yang dikatakan “atas nama cinta” sangatlah jauh dari kebenaran yang dapat Anda peroleh. Cinta selalu membangun, dan tidak pernah menjatuhkan!
Pelecehan secara verbal maupun fisik dapat dikatakan sebagai kelainan tanpa peduli alasan apa yang menyebabkannya. Penyiksaan dalam bentuk apapun sebelum pernikahan dapat dipastikan akan terus berlanjut sampai kepada pernikahan. Konseling bagi pelaku pelecehan adalah SATU-SATUNYA langkah yang harus diambil!
Dimanakah Cinta dalam hidup Anda hari ini? Apabila Anda pernah ragu apakah Anda telah menemukan “cinta yang sejati” maka cobalah untuk membaca 1 Korintus 13. Disana Anda akan menemukan apa yang Tuhan katakan mengenai Cinta, bagaimanapun, Dia adalah Cinta itu sendiri!
Apabila Anda masih belum menikah, tolonglah ambil waktu untuk membuat pilihan yang tepat dalam memilih pasangan seumur hidup Anda. Hidup Anda dan orang-orang yang ada di sekitar Anda akan dipengaruhi oleh pilihan ini.
Membuat “pilihan yang tepat” untuk diri Anda mengharuskan Anda untuk melihat secara obyektif diri Anda sendiri dan orang yang akan Anda nikahi. Apabila Anda berkata kepada diri Anda sendiri “Yah, aku kan bisa bercerai!”
Berhentilah sekarang dan ujilah kembali keputusan yang Anda buat! Anda harus menyadari bahwa pasangan hidup Anda adalah untuk seumur hidup. Tuhan tidak berkenan dan sangat membenci perceraian dan itu untuk alasan yang baik karena kehancuran yang dihasilkannya akan berlangsung seumur hidup, bahkan untuk generasi yang akan datang!
Semua orang layak untuk memperoleh kebahagiaan. Tuhan menginginkan agar Anda menjadi bahagia. Ambillah waktu untuk mencari pasangan hidup yang tepat bagi diri Anda. Ijinkan Tuhan untuk bekerja dalam diri Anda dan dalam diri orang lain sehingga suatu hari nanti Anda berdua akan dapat disatukan dalam suatu kesatuan yang sempurna seperti apa yang Bapa inginkan bagi Anda. Anda TIDAK AKAN pernah MENYESAL harus menunggu ketika Anda telah menemukan “ORANG YANG TEPAT”!

Tuhan Memberkati Anda!

“Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan, dan kasih, dan yang paling besar diantaranya ialah kasih.“ 1 Korintus 13:13












• Daftar Pustaka
 www.google.com
 www.christians-inrecovery.com
 Holly Bible
 Buku Ajar Agama Katholik
 Buku Ajar Agama Kristen

Tidak ada komentar: